Fokusberitabanten.com - Rahmad Nainggolan (41), warga Jalan Sutrisno, Gang
Mangga, Medan mendatangi Mapolsek Medan Area, Jumat (5/8). Korban peluru
nyasar ini mendesak polisi mengungkap kasus penembakan yang dialaminya
lebih dari setahun lalu.
Pria yang berprofesi sebagai pedagang satai ini mengaku sakit hati karena pelaku penembakan belum juga ditemukan. "Sudah setahun lebih kasus penembakan peluru nyasar yang aku alami," kata Rahmad di Mapolsek Medan Area.
Rahmad tertembak di bagian kepala, April 2015 lalu. Dia terluka parah di bagian kepala dan terpaksa dilarikan ke RS Methodist, Medan.
Saat kejadian, Rahmad sedang memotong daging ayam untuk dijadikan satai di ruang tamu rumahnya. Tiba-tiba, peluru menerjang kepalanya, setelah lebih dulu menembus seng rumahnya. Warga kemudian melarikannya ke RS Methodist.
Korban mengaku trauma pascakejadian. Dia tak berani lagi duduk di depan rumah.
Kejadian itu telah dilaporkan ke Polsek Medan Area dengan nomor STTLP/560/K/IV/2015/SPKT Sektor Medan Area pada April lalu. Namun sudah lebih dari setahun belum diketahui asal peluru dan pelaku penembakan itu.
Rahmad dan keluarganya pun mendatangi Mapolsek Medan Area, Jumat (5/8). Mereka berharap agar polisi segera mengusut kasus itu. Satu jam berdialog dengan polisi, Rahmad dan keluarganya pulang.
Kapolsek Medan Area Kompol M Arifin mengatakan kasus itu tetap akan ditindaklanjuti.
"Dulu Kapolseknya Kompol Yudi Frianto, dan saya belum bertugas di sini. Saya belum mengetahui kasus ini, tapi kami akan terus menyelidiki kasus ini," ucapnya.
(Sumber-Merdeka.com)
Pria yang berprofesi sebagai pedagang satai ini mengaku sakit hati karena pelaku penembakan belum juga ditemukan. "Sudah setahun lebih kasus penembakan peluru nyasar yang aku alami," kata Rahmad di Mapolsek Medan Area.
Rahmad tertembak di bagian kepala, April 2015 lalu. Dia terluka parah di bagian kepala dan terpaksa dilarikan ke RS Methodist, Medan.
Saat kejadian, Rahmad sedang memotong daging ayam untuk dijadikan satai di ruang tamu rumahnya. Tiba-tiba, peluru menerjang kepalanya, setelah lebih dulu menembus seng rumahnya. Warga kemudian melarikannya ke RS Methodist.
Korban mengaku trauma pascakejadian. Dia tak berani lagi duduk di depan rumah.
Kejadian itu telah dilaporkan ke Polsek Medan Area dengan nomor STTLP/560/K/IV/2015/SPKT Sektor Medan Area pada April lalu. Namun sudah lebih dari setahun belum diketahui asal peluru dan pelaku penembakan itu.
Rahmad dan keluarganya pun mendatangi Mapolsek Medan Area, Jumat (5/8). Mereka berharap agar polisi segera mengusut kasus itu. Satu jam berdialog dengan polisi, Rahmad dan keluarganya pulang.
Kapolsek Medan Area Kompol M Arifin mengatakan kasus itu tetap akan ditindaklanjuti.
"Dulu Kapolseknya Kompol Yudi Frianto, dan saya belum bertugas di sini. Saya belum mengetahui kasus ini, tapi kami akan terus menyelidiki kasus ini," ucapnya.
(Sumber-Merdeka.com)
Post A Comment: