Fokusberitabanten.com - Pembantu Letnan Satu (Peltu) Suyata, salah satu kru pesawat Hercules A-1334 milik Skadron Udara 32 Pangkalan TNI AU Abdulrachman Saleh menjadi salah satu korban jatuhnya pesawat naas itu di Gunung Tugima, Wamena, Papua, tadi pagi.
Suyata bertugas sebagai juru mesin I sempat menyampaikan amanat kepada istrinya Agus Purwanti agar rajin menjalankan ibadah, khususnya solat malam.
"Bapak pesan agar rajin solat tahajud," kata Purwanti ditemui awak media di rumahnya Perum Asrikaton Indah, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Minggu (18/12/2016).
Dengan mengenakan mukena serta memegang kitab suci Al Quran, Purwanti menemui rombongan Danlanud Abdulrachman Saleh Marsekal Pertama Djoko Senoputro datang bersama jajarannya, mengucapkan bela sungkawa.
"Mohon maaf, saya tidak bisa banyak menyampaikan. Ini sudah mau solat," ucap Purwanti.
Purwanti tidak dapat menyembunyikan kesedihan, atas musibah yang menghampiri keluarga besarnya. Ibu tiga anak ini mencoba tabah dengan apa yang sedang terjadi. "Kami akan tegar, kami tabah dan sabar," ungkap dia.
Menjalani bahtera rumah tangga bersama Suyata, Purwanti dikaruniai tiga orang anak. Yakni Nanda, Putri, Fitria yang masing-masing sudah mengenyam pendidikan di perguruan tinggi, SMA, dan sekolah dasar.
Kerabat serta warga berbondong-bondong mendatangi kediaman Suyata, selain mengucapkan belasungkawa, mereka juga memberikan kekuatan kepada keluarga untuk tegar menghadapi cobaan.
"Kami dapat informasi dari grup whatsapp keluarga. Terus datang kesini (rumah Suyata)," ujar Dwi Wardhana kerabat dekat Suyata terpisah.
Dwi akrab disapa Yoyok ini mengatakan, bahwa istri Suyata bisa tabah dan ikhlas untuk melalui musibah ini. "Beliau juga meminta semua anggota keluarga bisa iklhas," ucap Yoyok menambahkan.
Keluarga sendiri masih menunggu kabar terakhir soal kedatangan jenazah Suyata. Menurut Danlanud, proses evakuasi sudah dilakukan dan semua jenazah akan dibawa menggunakan pesawat Boieng menuju Malang melalui Biak.
Sumber-Detikom
Post A Comment:
0 comments: