FokusBerita, Cilegon - Ketua PLH DPD PDI Perjuangan Provinsi Banten Dr. H. Ahmad Basarah, SH , MH membuka Rapat Kerja Cabang (RAKERCAB) DPC PDI Perjuangan Kota Cilegon bertempat di Hotel The Royal Krakatau , Minggu (20/8).

Ahmad Basarah juga menjabat sebagai Wakil Sekjen Bidang Program Pemerintahan DPP PDI Perjuangan menyampaikan satu jam orasi politiknya dihadapan para kader-kader DPC PDI Perjuangan Kota Cilegon.

Tampak hadir dalam acara RAKERCAB DPC PDI Perjuangan Kota Cilegon tersebut, Ketua DPRD Provinsi Banten Asep Rahmatullah, Dewan Pertimbangan Daerah Provinsi Banten PDI Perjuangan H. M. Sukira, tokoh ulama kota Cilegon Ustadz Misja, dan
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Cilegon Reno Yanuar.

Basarah juga menjelaskan dalam orasi politiknya yang memakau tersebut bahwa, tuduhan negatif terhadap PDI Perjuangan hanyalah segala bentuk fitnah, bentuk isu ini sebagai pengulangan sejarah politik ketika pada Tahun 1967 terhadap Bung Karno yang berhasil menggulingkan jabatan Bung Karno dari jabatan presiden melalui TAP MPRS No 33 Tahun 1967 dengan bermodal isu dan tuduhan PKI. Didalam Konsederan menimbang TAP MPRS NO 33 Tahun 67 tentang pencabutan kekuasaan presiden Soekarno yang dikatakan, Bedasarkan laporan panglima komando pemulihan keamanan dan ketertiban yaitu Jendral Soeharto, bahwa, presiden Soekarno diduga terlibat memberikan dukungan terhadap pembrontakan G30S PKI dan melindungi tokoh PKI, didalam diktum keputusan tersebut ada perintah terhadap pejabat Presidan yakni Soeharto yang intinya itu adalah agar melakukan proses peradilan yang adil atas tuduhan kepada presiden Soekarno bahwa Soekarno mendukung PKI.

"Sampai Bung Karno wafat tanggal 21 Juni 1970 belum ada proses peradilan apapun, tetapi dengan isu itu mereka berhasil menjatuhkan Jabatan Presiden Soekarno hanya bemodal tuduhan yang belum ada dibukti secara apapun tuduhannya tersebut". Terang Ahmad Basarah.

Basarah juga menyampaikan peristiwa sejarah politik pada tahun 1967 tersebut hanya dengan bermodalkan tuduhan, mereka merasa berhasil menjatuhkan jabatan presiden.

"Hal ini dapat menjatuhkan PDI Perjuangan, dapat menjatuhkan presiden Jokowi kalau peristiwa tahun 1967 tersebut diulangi lagi dengan menuduh PDI Perjuangan dengan tuduhuhan komunis, kita harus sadar ini politik karena politik indonesia sudah dijangkiti penyakit menghalalkan segala cara". Tegas Basarah dalam orasi politiknya.

Sebagi kader PDI Perjuangan Kita harus mampu menjelaskan kepada masyarakat bahwa Soekarno itu bukan Komunis. Bung karno umur 16 Tahun konstruksi pemikirannya sudah di bentuk oleh H.O.S Cokroaminoto pimpinan Sarikat Islam, dilanjutkan jadi santrinya Kiyai Ahmad Dahlan, Ki Hasyim Ashari, kiyai Ahmad Hasan, dan tokoh tokoh islam lainnya. keislaman bung karno ini terlihat dan diwujudkan dalam menyertakan dimensi ketuhanan didalam Pancasila.

"Jangan asal menuduh, Kita harus baca sejarah pemikiran bung karno, baca sejarah pergerakan Soekarno, didalam Buku Sarinah salah satu karya Soekarno juga menjelaskan yaitu, Dalam cita cita politikku aku seorang nasionalis, Dalam cita-cita Sosialku aku Seorang sosialis, Dalam cita-cita theis ku aku seorang theis (bertuhan)". Ujar Basarah.

Lanjut Basarah, Bagaimana bisa bung karno dituduh Ateisme (tidak bertuhan). Bung karno itu kontra komunis sama dengan pak harto hanya saja bedanya bung karno seorang Ideolog, seorang pemikir, seorang Humanis, cara mengendalikan PKI pada waktu itu pun bung karno tidak memakai cara menindak dengan militer seperti pak harto, cara bung karno mengunci pergerakan PKI dengan sangat ilmiah yakni dasar Negara kita ada Ketuhanan yang tertuang di Pancasila, Makna ketuhanan dijelaskan dalam pidato 1 Juni Bung Karno yaitu bahwa tiap-tiap bangsa Indonesia wajib bertuhan, artinya bung karno dengan sangat sadar membangun bangsa ini dengan konsep theis (Bertuhan) dan mengunci pergerkan dan konsep komunisme yang ateisme (tidak bertuhan).

(RED/FBB/Ihsan)
Axact

BantenXpose.com

BantenXpose.com merupakan media informasi online seputar banten, nasional dan internasional.

Post A Comment: