Articles by "Lebak"
Tampilkan postingan dengan label Lebak. Tampilkan semua postingan

BantenXpose.com,Lebak - Gempa mengguncang Lebak, Banten pukul 12.25 WIB, Sabtu (7/7/2018). Badan Nasional Penanggulangan Bencana melansir Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berkekuatan 4.1 Skala Richter di kedalaman 5 km.

Gempa sebelumnya juga terjadi pada pukul 10.56 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa epicenter gempa ini terletak pada koordinat 6,91 LS dan 106,41 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 17 km arah timurlaut Kota Bayah, Kabupaten Lebak, Provisinsi Banten pada kedalaman 5 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak gempa yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar aktif di zona Sesar Bayah," kata Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/7/2018).

Hal ini sesuai hasil analisis mekanisme sumber yang menunjukkan bahwa gempa ini, dipicu deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan sesar geser (strike slip fault).
Guncangan gempa ini dilaporkan dirasakan di daerah Cikatomas, Bayah, Cisolok, Caringin, Bantarkalapa, Lebaklarang dalam skala intensitas III-IV MMI dan Pelabuhan Ratu II-III MMI.

Tak hanya wilayah Banten, bahkan gempa juga sempat dirasakan sejumlah warga di Jakarta. Banyak warga sempat lari berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
"Hingga saat ini sudah terjadi 5 kali gempa susulan dengan kekuatan yang lebih kecil. Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang," ucap Daryono.
(Red/FBB/L6)



FokusBerita, Lebak - Gempa bumi bermagnitudo 6,1 yang berpusat di Kabupaten Lebak, Banten, Selasa (23/1/2018), menyebabkan ratusan rumah rusak di kawasan tersebut.

Kepala BPBD Lebak, Banten, Kaprawi mengatakan, ada 105 rumah rusak di 7 kecamatan di Kabupaten Lebak setelah gempa mengguncang.

"Petugas kami terus mendata di lapangan, kami dibantu tokoh masyarakat, TNI/Polri, dan warga," ucap Kaprawi dalam wawancara dengan KompasTV, Selasa.

Informasi terbaru menunjukkan, kerusakan rumah paling banyak terjadi di Kecamatan Panggarangan, yaitu 85 rumah. Kerusakan umumnya terjadi di bagian atap.

Sebelumnya, data sementara yang diperoleh dari BPBD Lebak, setidaknya sudah 45 rumah rusak, yaitu masing-masing 3 rumah di Kecamatan Bayah, 1 rumah di Kecamatan Wanasalam, 32 rumah di Kecamatan Panggarangan, 6 rumah di Kecamatan Cilograng, 1 rumah di Kecamatan Lebak Gedong, dan 2 rumah di Kecamatan Sobang.

Untuk sementara pula, belum ada laporan korban jiwa. BPBD Lebak masih terus mendata kerusakan dan korban setelah guncangan gempa ini.

(RED/FBB/Kompas)


FokusBerita, Lebak - Pemerintah Daerah membuka seluas-luasnya bagi para investor untuk berinvestasi di Kabupaten Lebak selama itu membawa dampak yang fositip bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Lebak H. Ade Sumardi dalam Acara Gathering Perdana Kampung Kurma di Desa Haurgajrug, Cipanas, Lebak, Banten (24/09/2017).

“Selama membawa dampak fositip, baik itu sumbangsihnya dari sektor pendidikan, sektor ekonomi maupun sektor kesehatan, kami akan izinkan, tapi jika tidak membawa kemaslahatan bagi umat pasti kami tidak akan ijinkan untuk berinvestasi disini, percuma jika tidak berdampak pada masyarakat, untuk apa?.” Kata Wabup.
Mengenai Kampung Kurma, Kata Wabup konsepnya sudah jelas, selain untuk mengembangkan sarana keagamaan, seperti pondok Pesantren disini juga akan dijadikan tempat rekreasi oleh pengembangnya, sehingga diharapkan dapat membawa dampak bagi tumbuhnya perekonomian di wilayah ini. Terlebih  dikolela oleh orang-orang yang berpengalaman.

“Ini adalah investor yang layak untuk kita dukung” Ujarnya.
Kampung Kurma merupakan Investasi Property syariah yang dikembangkan oleh PT. Kampoeng Kurma Grup yang sudah mengembangkan konsep property  dengan memadukan konsep hunian alami yang dengan perkebunan kurma.

Wabup juga meminta kepada pihak management agar nantinya mengembangkan kurma tidak hanya bagi para pemilik property namun membantu masyarakat sekitar yang ingin menanam pohon kurma, memberikan pembinaan dan pendampingan, agar masyarakat disini mengerti cara menanam kurma sehingga kedepannya daerah ini menjadi penghasil kurma yang berkualitas, karena masyarakat disini notabene bertani, maka menurutnya pasti banyak yang berminat untuk menanam kurma.

“Saya berharap agar pihak investor mau menjadi bapak asuh bagi masyarakat, sehingga bisa mengembangkan kurma disini, tidak jauh-jauh kalau beli kurma, kalau bisa kita bisa ekspor kurma dari sini”. Kata Wabup.
Sementara itu, salah satu pemilik modal sekaligus Dai terkenal asal Madinah, Syeh Ali Jaber mengatakan bahwa Indonesia merupakan Negara yang memiliki banyak kelebihan, karena Umat islam terbesar didunia ada Indonesia. Menurutnya jika umat islam mau bersatu, bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi islam di dunia.

“Umat islam yang punya banyak kelebihan di Indonesia sayang sekali banyak dimanfaatkan oleh orang-orang non muslim, padahal bisa kita bangkit, bisa lebih bermanfaat apabila kita mau bersatu” Kata Syeh Ali Jaber.
Menurut Pengelola Kampung Kurma, daerah Lebak ini diyakini dapat dijadikan sebagai daerah penghasil Kurma Terbesar Se Asia Tenggara, pihaknya optimis bahwa varietas kurma yang akan dikembangkan, sangat cocok dengan kondisi tanah di sini, bahkan menurutnya, kurma yang akan dikembangkan di Lebak memiliki rasa yang lebih manis dibandingkan kurma di tempat asalnya yaitu Arab Saudi.  
(Red/Fbb/ADH)