FokusBerita, Cilegon - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Cilegon melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Budaya adakan workshop seni pertunjukan ubrug yang dihadiri oleh 100 peserta dari perwakilan sanggar seni dan komunitas seni ubrug se-Kota Cilegon, yang dilaksanakan di Gedung Balai Budaya Kota Cilegon, Senin 27 Maret 2017.
Kepala UPT Balai Budaya Kota Cilegon, Sidik mengatakan, tujuan diselenggarakan workshop seni pertunjukan ubrug ini adalah agar para pelaku seni khususnya dalam pertunjukan ubrug ini mendapatkan wawasan tentang pengemasan pementasan seni ubrug agar dapat menghasilkan yang berkualitas dan menarik untuk ditonton.
“Workshop ini kita adakan cuma satu hari. Peserta sendiri dari sanggar seni baik yang umum maupun dari sekolah yang ada di Kota Cilegon. Tujuannya adalah untuk melestarikan salah satu seni tradisi Kota Cilegon, serta mempublikasikan kembali seni tradisi kepada generasi muda dan masyarakat Kota Cilegon,” katanya.
Ditemui di tempat sama, Sekretaris Disparbud Kota Cilegon, As’ad Syukri menuturkan dengan adanya workshop seni pertunjukan ubrug ini para pelaku seni di Kota Cilegon dapat terus menjaga dan melestarikan kebudayaan yang ada di Kota Cilegon. Dengan semakin berkembangnya Kota Cilegon sebagai Kota Industri yang banyak disinggahi oleh penduduk dari luar Kota Cilegon diharapkan budaya ubrug ini dapat terus berkembang dan ditampilkan di tengah-tengah masyarakat.
“Ubrug sebagai seni tradisi khas masyarakat Banten yang termasuk dalam teater rakyat ini jangan sampai hilang. Dengan semakin berkembangnya Kota Cilegon sebagai Kota Industri diharapkan para pelaku seni dan masyarakat dapat terus mengembangkan dan melestarikan kesenian ubrug yang juga merupakan salah satu kebudayaan milik masyarakat Cilegon,” tuturnya.
Sementara itu, Rohendi, yang merupakan salah seorang pemateri dalam workshop seni pertunjukan ubrug tersebut mengatakan kegiatan dalam melestarikan kebudayaan ubrug kepada para pelaku seni di Kota Cilegon ini merupakan salah satu upaya yang sangat positif dalam melestarikan kebudayaan ubrug. Rohendi berharap kedepan bukannya pelestarian kebudayaan ubrug ini dapat ditindaklanjuti oleh semua pihak teruta Pemkot Cilegon agar seluruh masyarakat yang ada di Kota Cilegon dapat mengetahui budaya seni tradisi ubrug.
“Ini merupakan upaya yang positif dan perlu ditindaklanjuti oleh semuanya terutama para pelaku seni. Ubrug itu kan awalnya lahir untuk edukasi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari yang ditampilkan dalam seni pertunjukan. Setelah ini menurut saya bagusnya diadakan festival ubrug, setelah dikasih workshop, kasih ilmunya, si peserta terapkan di sekolah atau sanggarnya masing-masing adakan festival, setelah festival, juaranya tampilkan dimana-mana, sehingga jangan sampai ada kejadian orang Cilegon baru nonton ubrug tahun 2017, padahal ubrug ini sudah ada dari abad ke 17,” pungkasnya.
(Red/FBB/Adv)
Post A Comment:
0 comments: