Articles by "Bencana alam"
Tampilkan postingan dengan label Bencana alam. Tampilkan semua postingan

FBB, Cilegon - Pada agenda Rapat Paripurna Istimewa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Cilegon, dalam rangkaian acara Hari Ulang Tahun Kota Cilegon yang ke-19 Tahun. Agenda yang berlangsung pada Jum'at 27 April 2018, agenda yang dihadiri oleh Gubernur Banten, Pelaksana Tugas (PLT) Walikota, dihadiri juga jajaran Organisasi Perangkat Daerah yang ada di Cilegon.

Dalam sambutannya PLT Walikota Cilegon Edi Ariadi mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon telah berusaha maksimal dalam menanggulangi banjir, dan berterimakasih pada seluruh elemen yang telah membantu serta bersama-sama menanggulangi banjir.

"Seluruh unsur pemerintah daerah langsung turun, untuk meninjau titik-titik banjir pada rabu siang dan memantu jalan lingkar selatan untuk mengidentifikasi kerusakan jalan. Dan memastikan bantuan berjalan lancar, serta seluruh sarana-prasarana banjir bekerja optimal." Ucap Edi saat sambutan

Usai agenda Paripurna Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPEDA) Cilegon Ratu Ati Marliati mengatakan, 19 Tahun Kota Cilegon sudah banyak perubahan yang sesuai target dari Pemkot, misalnya Jalan Lingkar Selatan (JLS) sudah selesai, Jalan Lingkar Utara (JLU) juga akan kita teruskan. Dan untuk persoalan amblesnya jalan di JLS, itu merupakan suatu hal yang tidak bisa diprediksi oleh Pemkot Cilegon.

"Kita akan upayakan percepatan perbaikan JLS, di hari jadi ini kita lihat APBD kondisinya memungkinkan atau tidak. Kalo tidak, seperti yang kita sampaikan ada bantuan Provinsi." Ucap Ati saat diwawancarai di DPRD Cilegon.

(RED/FBB/A.Laksono)

FBB, Cilegon - Usai dilanda bencana banjir diberbagai titik-titik vital di Kota Cilegin, seluruh elemen masyarakat Cilegon bersinergis untuk berbenah. Usaha pembenahan pasca banjir masyarakat dibantu oleh Pemda, Polres, PMI dan elemen masyarakat lainnya termasuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Banteng Muda Indonesia (BMI) Dewan Perwakilan Cabang Cilegon yang membuat posko dan dapur umum.

Sekertaris Jendral BMI Cilegon Nurarifin mengatakan, hal ini dilakukan karena melihat masyarakat di RT 05/06 Kelurahan Masigit dan sekitarnya yang mengungsi di Rel kereta Api tidak tersentuh pemerintah, setelah kami kordinasi di internal dengan Ketua PDIP DPC Cilegon juga. Maka PDIP dan BMI Cilegon langsung bangun posko dan dapur umum, untuk mengkoordinir masyarakat.

"Disini kami dirikan 3 posko yang kami sebar, tapi tidak hanya disini. Kami juga sempat ke PCI blok E dan blok D, serta didaerah sekitar rokal." Ucap arifin saat diwawancarai hari Kamis, (26/April/2018).

PDI Perjuangan dan BMI DPC Cilegon memberikan beras, telor serta sembako lainnya, gas, air minum dan bantuan moral ataupun moril. Kedepan mungkin PDI Perjuangan dan BMI Cilegon akan memberikan buku tulis, serta akan memberikan yang sesuai dibutuhkan masyarakat

"Harapan kami agar masyarkat terbantu untuk kesehariannya seperti makan, minum, obat, dan lainnya sesuai kebutuhan masyarakat. Posko ini akan terus berdiri sampai masyarakat bisa kembali tidur nyenyak dirumahnya, serta bisa kembali bekerja." Ucap Sekjen BMI Cilegon di Posko dan Dapur umum 1.

(RED/FBB/A.Laksono)

Cilegon - Hujan lebat yang mengguyur Kota Cilegon dan sekitarnya, sejak pukul pukul 04.00 WIB pagi pada hari Rabu (25/April/2018) mengakibatkan hampir seluruh Kecamatan di Cilegon terdapat titik-titik banjir, dengan ketinggian yang beranekaragam.

Pengamatan dari tim redaksi Fokus Berita Banten, titik-titik banjir terdapat di Suralaya, Gerem, Jombang, Cibeber dan lainnya. Bahkan pada siang hari banjir menggenang di Depan kantor Pemerintahan Kota (PEMKOT) Cilegon, sehingga lalu lintas di depan Pemkot dialihkan. Sampai pada pukul 10 malam, warga sekitar Masigit yang terkena dampak banjir masih mengungsi di Rel Kereta Api.

Ketua linmas RT 05/06 Kelurahan Masigit Sukardi mengatakan, banjir mulai pada pukul 09.00 WIB pagi dan banjir ini dari luapan sungai. Banjir di RT 05 merendam hampir 53 rumah, bahkan pada siang hari banjir sampai setinggi 1 meter.

"Banjir di RT 05 dan daerah sekitarnya disebakan meluapnya sungai, dan banjir hari ini merupakan yang terbesar sejak 1998. Tapi alhamdulillah disini tidak ada korban jiwa. Untuk kerugian bila ditaksir per rumah 2jt rupiah, maka kerugian bisa sampai ratusan juta." Ucap pak kasdi

Walaupun Pemerintah belum memberikan bantuan, warga sekitar berharap ada yang melihat untuk memberi perhatian dan bantuan. Sehingga kedepan tidak terjadi banjir, dan masyarakat tidak terserang penyakit. Sehingga bisa tetap sekolah atau kerja, seperti biasanya.

"Dampak lain dari banjir ini, anak-anak gabisa sekolah. Yang kerja gabisa kerja, semoga kedepan pemerintah bisa selesaikan masalah Banjir disini dan daerah Cilegon lainnya. Walaupun belum ada bantuan dari pemerintah, kami welcome kalo mau ada yang perhatian dan kasih bantuan." Ucap pria yang sering dipanggil pak kasdi

(Red/FBB/A.laksono)