Fokusberita, Serang - Kepala SMAN 1 Ciruas, Muhamad Najih mengatakan, akibat tidak ada bantuan sedikit pun dari Pemkab Serang, membuat dirinya terpaksa menarik anggaran sumbangan kerja sama pendidikan kepada setiap wali murid sebesar Rp 500,000 pertahun.

“Ini pun sesuai dengan peraturan Bupati yang berbunyi, tanggungan pendidikan berasal dari masyarakat,” kata Najih kepada FBB saat ditemui di sekolah, Jum’at(9/9).

Tidak hanya itu, masih kata Najih, di SMAN 1 Ciruas pun terdapat sumbangan perbulan sebesar Rp 50,000. Itu pun untuk perbaikan gedung sekolah, apabila ada kerusakan.

“Jadi di SMAN 1 Ciruas ini bukanya banyak bayaran, tapi karena tidak ada bantuan sama sekali dari Pemkab Serang,” ucapnya.
Lanjutnya, di Provinsi Banten sendiri tinggal Pemkab Serang saja yang belum menggratisan biaya pendidikan. Bahkan tidak ada seperti Bantuan Operasional Daerah (Bosda).

“Makanya kita terpaksa mengambil biaya dari para murid-murid. Kalau hanya mengandalkan Bos pemerintah pusat saja, SMAN 1 Ciruas akan tertinggal dengan sekolah-sekolah lainya,” ungkapnya.
Ia berharap, semoga di Tahun 2017 ataupun tahun mendatang. Pemkab Serang dapat menggratisan dalam biaya pendidikan. Sampai adanya bantuan anggaran Bosda.
 
Kita juga terus berusaha dan mengusulkan kepada Pemkab Serang untuk membuat sebuah program bantuan Bosda dan Bom. Supaya dalam pembayaran sekolah, tidak lagi membebankan kepada wali murid,” pungkasnya. 
(Red/Tim).
Axact

BantenXpose.com

BantenXpose.com merupakan media informasi online seputar banten, nasional dan internasional.

Post A Comment:

0 comments: