Foto: Hendry CH Bangun dan Akhmad Munir.
BANTENXPOSE.COM - Kongres PWI tinggal hitungan hari yaitu 29–30 Agustus 2025. Para ketua PWI dari seluruh provinsi kini diingatkan untuk jeli, jangan sampai salah ambil wadah. "Bedakan mana mangkok, mana batok," begitu pesan yang belakangan ramai jadi bahan obrolan. Sebab, kalau salah pilih, bisa-bisa yang mestinya nasi malah jadi kelapa tua.
Di tengah riuh rendah suara kongres, langkah mengejutkan datang dari Ketua Umum PWI versi KLB, Zulmansyah Sekedang. Alih-alih ikut rebutan kursi, ia memilih mundur. Sikap legowo ini disebut sebagai contoh ksatria.
Keputusan Zulmansyah yang menahan diri dinilai bisa mendinginkan suasana. Minimal, para kandidat lain bisa belajar, kalau satu mangkok bisa dipakai rame-rame, kenapa harus rebutan batok yang retak?
Kini sorotan publik tertuju pada kongres besar itu, apakah para pemimpin daerah PWI bisa benar-benar duduk bersama, makan sepiring mangkok demokrasi dengan tenang, atau justru sibuk membunyikan batok masing-masing.
Kalau wartawan sekelas PWI saja tak bisa membedakan wadah, bagaimana mau menyajikan kebenaran yang murni di meja publik? Jangan sampai publik justru disuguhi kelapa tua, keras di luar, kopong di dalam.(Red)
Post A Comment: