FokusBerita, Cilegon - Aliansi 3 Organisasi Pemuda Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)  Kota Cilegon, Gerakan Mahasiswa Cilegon ( GMC ) dan Gerakan Muda Banteng Revolusioner (GMBR) menggelar Aksi solidaritas dukung Nelayan Cilegon, Kamis, (21/12/2017).

Aksi yang didasari solidaritas dari pada nasib nelayan Cilegon yang tidak bisa melaut dikarenakan alam yang tidak bersahabat dan perahu nelayan rusak berat di terjang cuaca buruk di selat sunda akhir-akhir ini.

Ketua DPC  GMNI Kota Cilegon Syaihul Ihsan mengatakan, Pada tahap  pembangunan didaerah pesisir yang dilaksanakan oleh pemerintah seharusnya  berdasar pada ekosistem alam dan haruslah sustainable. Pembangunan yang ramah lingkungan bedasarkan ekosistem dapat berpengaruh pada jumlah tangkapan nelayan karena ketika tangkapan ikan berkurang dan cenderung sulit berakibat pada tingkat pendapatan nelayan yang berkurang atau biaya produksi yang membengkak. Dari permasalahan hasil tangkapan yang berkurang menjadikan masyarakat nelayan terjerumus pada jurang kemiskinan karena tingkat pendapatan mereka tidak mampu untuk memenuhi biaya hidup sehari – hari.

 “Kita memahami bahwa nelayan atau sentra ikan bukan menjadi prioritas tumpuan perekonomian di Kota Cilegon oleh karena itu kita menilai pemerintah acuh saja dengan permasalahan yang dialami nelayan kali ini,”. Ungkap Syaihul.

Setelah kurang lebih 2 jam Berorasi Sejumlah perwakilan elemen pemuda mahasiswa tersebut diperkenankan buat langsung dialog oleh kepala dinas ketahanan pangan dan kelautan kota Cilegon.

"Sebagai elemen muda kita mempunya tanggung jawab Control sosial, Kita akan bawa tuntutan kita hasil daripada pendampingan para nelayan untuk bermusyawarah dengan dinas terkait dan mencari benang merahnya". Tambah Syaihul.

Berikut tuntutan masa aksi yang dibawa untuk di musyawarahkan :

  1. Mendesak DPRD dan atau Pemerintah Kota Cilegon untuk segera Membuat PERDA perlindungan dan pemberdayaan Nelayan.
  2. Mendesak Pemerintah Daerah kota Cilegon membantu para Nelayan Kota Cilegon yang terkena dampak bencana alam akibat iklim tropis Dahlia dan angin kencang yang berimplikasi pada gagalnya para nelayan mencari nafkah.
  3. Laksanakan kerja – kerja untuk meningkatkan soft skill perempuan nelayan dalam melakukan upaya produksi dan distribusi hasil tangkapan ikan dan berikan pendidikan pengelolaan hasil tangkapan ikan kepada perempuan nelayan agar mampu berinovasi dalam mengelola hasil tangkapan Ikan.
  4. Sediakan pasar secara efisik untuk para nelayan yang untuk menjaga stabilitas harga dan memotang rantai distribusi yang dilakukan oleh tengkulak. 
  5. Tingkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan kota dengan menjadikan masyarakat nelayan sebagai manusia yang berdaulat atas diri mereka, atas pekerjaan mereka, sebuah keniscayaan sehingga keadilalan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia bukanlah uthopia belaka. Dengan cara – cara inilah negara hadir untuk melindungi hak – hak rakyat sehingga tidak terjadi exploitation de l’homme par l’homme tidak ada di bumi Pertiwi ini.
(RED/FBB/Ndol)
Axact

BantenXpose.com

BantenXpose.com merupakan media informasi online seputar banten, nasional dan internasional.

Post A Comment:

0 comments: