Articles by "Seba Serbi"
Tampilkan postingan dengan label Seba Serbi. Tampilkan semua postingan

FokusBeritaBanten.co.id - Netizen dan pelanggan provider XL protes gangguan jaringan yang dialami perusahaan telekomunikasi itu. Diketahui, gangguan jaringan ini sudah terjadi sejak tiga hari lalu.
Seorang netizen dengan akun Instagram, @m.kurnianto dalam insta story-nya menuliskan ‘udah duduk di atas genteng nih biar dapet sinyal’. Akun tersebut juga memberi tag kepada @xlaxiata_tbk.
Kemudian menurut pantauan Palapanews, keluhan juga terlihat dalam status WhatsApp. Sebagian besar pengguna provider XL merasa aktifitasnya terganggu lantaran signal XL naik-turun.
“Mau kirim email susah banget. Padahal ini soal kerjaan” ujar Lani.
Sementara Corporate Communication XL Axiata Jabodetabek, Dwi P. Nugraha menyampaikan permohonan maaf kepada para pelanggan XL Axiata melalui keterangan pers yang dikirimkan via WhatsApp (25/3).
“Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami pelanggan dalam menggunakan layanan XL Axiata, karena telah terjadi kendala teknis pada jaringan yang berdampak pada layanan di sejumlah kecil area,” tuturnya.
Berbagai upaya sudah dilakukan untuk memperbaiki masalah ini dan menyatakan sudah mulai berjalan aktif kembali.
“Sejak kemarin hingga saat ini kami terus melakukan penanganan dan layanan secara bertahap telah mulai berangsur normal sejak tadi malam dan kami juga terus berupaya untuk memastikan kenyamanan pelanggan dapat tetap terjaga dengan baik,” jelasnya. (Red/Fbb/Pn)

FokusBeritaBanten.co.id - Mimpi, seperti mimpi. Benar-benar tidak menyangka,” ucap Udin Ahidin (42) setengah menangis. Pria kelahiran Kuningan, Jawa Barat, ini sama sekali tak pernah membayangkan akan meraih gelar doktoral dan menjadi pejabat struktural perguruan tinggi.

‘’Bagaimana tidak. Saya ini dari keluarga sangat miskin di kampung. Sekolah Dasar saja hampir tidak lulus, karena ayah saya meninggal ketika saya baru kelas 5 SD. Dua adik saya masih kecil-kecil waktu itu,’’ ungkap Wakil Ketua Program Studi (Prodi) Manajemen S-1 Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang (FE-Unpam) Tangerang Selatan (Tangsel), ini.

Ditemui di kantornya Senin (29/01), Udin menuturkan, masa kecilnya tak selazimnya anak-anak. Harus berkelahi dengan waktu. ‘’Ayah mendidik saya keras,’’ ujar putra sulung pasangan Karjo-Enti Rukenti tersebut.

Sore sebelum ngaji ke langgar (mushola), Udin kecil wajib mengumpulkan kotoran kambing di kandang belakang rumahnya. Feces ternak kemudian dimasukkan ke karung. Besok paginya, sekarung tahi kambing itu dia panggul ke ladang untuk digunakan sebagai pupuk.

Pulang dari ladang, Udin tak boleh melenggang. Kadang harus memikul kayu bakar, menenteng bayam liar, atau membopong daun pisang. Apa saja yang bisa dimanfaatkan atau jadi uang.

‘’Bapak, Udin kok begini amat kerjaannya. Itu teman-teman Udin pada main, Pak?’’ keluh si bocah suatu pagi di ladang.

Ayahnya menghela nafas. ‘’Din,’’ katanya, ‘’kehidupan keluarga kita harus berubah. Kamu dan adik-adikmu jangan melarat seperti Bapak. Kamu sebagai sulung dan laki-laki, harus sekolah yang tinggi, sampai jadi sarjana!’’

Udin tercenung saja mendengarnya. Dalam hati ia berkata, apakah keinginan bapak tidak terlalu muluk. Jangankan jadi sarjana, melanjutkan ke SMP saja Udin tak yakin bakal kesampaian.

Innalilahi…, saat Udin Ahidin kelas 5 SD, Karjo wafat. Meninggalkan Udin bersama ibu dan dua adik kecil.

‘’Saat itu saya sangat terpukul. Sempat merasa tak punya harapan masa depan,’’ kenang Udin.

Namun, wasiat ayahnya terngiang-ngiang terus. Ia menjadi pemicu semangat Udin untuk melanjutkan pendidikan. Lulus dari SD Negeri 1 Cibingbin, Kuningan pada 1989, bocah cerdas ini melanjutkan ke SMPN (1989-1992) dan kemudian SMAN 1 (1992-1995) di kecamatan yang sama.

Beruntung ia memperoleh beasiswa dari pemerintah, sehingga biaya pendidikannya tidak memberatkan. ‘’Saya selalu masuk The Big Five dalam ranking sekolah, sehingga mendapat keringanan SPP,’’ ungkapnya.

Sambil bersekolah, Udin meneruskan usaha ternak kambing warisan bapaknya. Ia juga berjualan nyiru (tikar pandan) dan peralatan dapur tradisional. Sistemnya bayar-panen. ‘’Dagangan saya dibeli, tapi dibayarnya setelah panen padi. Bayarnya pakai beras, jagung, atau hasil bumi lainnya,’’ terang Udin.

Mengisi liburan panjang tahunan selama 40 hari, Udin Ahidin ikut temannya merantau ke Tangerang. Di sini ia menjadi kenek (asisten) tukang bangunan.

‘’Ini buat cari pengalaman saja, karena upahnya hampir semuanya buat ongkos dan makan,’’ ujarnya.

Musim liburan berikutnya, Udin memilih jadi pedagang asongan di perantauan. ‘’Prosedurnya lebih mudah, resikonya lebih kecil, dan pendapatannya lebih besar,’’ ia menjelaskan alasannya.

Selepas SMA, Udin coba kuliah. Pada 1996 ia mendaftar di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kuningan, yang sekarang menjadi Universitas Kuningan (UNIKU). Udin diterima di Fakultas MIPA Biologi.

Menginjak semester ketiga, Udin memutuskan keluar dari kampus. ‘’Waktu saya habis untuk kuliah, sedangkan adik-adik perlu biaya makan dan sekolah,’’ ia mengemukakan alasan.

Udin lalu merantau ke Pasar Cikokol, Tangerang, untuk mengasong. Beruntung ia berjumpa dengan Kang Sunar, teman sekampungnya, yang membantunya memberi jalan.

Tapi, ia bingung harus tinggal di mana. Tak mungkin menumpang di kawannya itu. ‘’Kang Sunar menerima kedatangan saya, tapi nggak mungkin memberi tumpangan menginap. Karena ia tinggal di gerobak,’’ Udin menceritakan.

Ia lalu pergi ke Masjid Jami Mujahidin Tangsel. Usai sholat, ia curhat pada pengurus masjid. Intinya, butuh tumpangan barang seminggu sambil membantu jadi marbot. KTP dia serahkan sebagai jaminan.

Alhamdulillah, pengurus masjid percaya padanya. ‘’Ya sudah kamu tidur di mess marbot, jangan di ruang masjid. KTP simpan saja,’’ katanya pada Udin.

Merintis karier sebagai pengasong, Udin memulai dengan menjadi asisten pengasong senior dari Agen Toko Indah Sari, Tangsel. Lama-lama ia dipercaya untuk mengasong sendiri dengan modal pinjaman agen.

Dengan keuletan dan kecermatan kalkulasi dagang serta pembukuannya, usaha Udin berkembang. Tak lama jadi pengasong, ia sudah memiliki lapak tetap. Juga gerobak pribadi sebagai ‘’rumah’’-nya.

Toh, ia tak berpuas diri. Kedua adik perempuannya di kampung, memang bisa dia sekolahkan. Tapi, ‘’masa iya saya akan jadi manusia gerobak selamanya,’’ gugat Udin dalam hati pada dirinya sendiri.

Menikah bakal membuka pintu rejeki. Udin Ahidin percaya pada petuah guru ngajinya itu. Pada 1997, ia menikahi Icih Tarsih, gadis tetangga depan rumahnya di kampung.

Di kampung, keluarga sang istri sebenarnya siap membantu kehidupan Udin. Namun, pria ini tak mau lama-lama bergantung pada kebaikan mertuanya.

Pada 1999, Udin memboyong istrinya ke Pamulang. Pasutri ini menjadi ‘’manusia gerobak’’ di emperan ruko. Usaha mereka kian berkembang.

‘’Apa saja saya dagangin. Misalnya kalau mau natalan dan tahun baru, apa yang laku. Mau Idul Adha, saya jualan kambing, gitu. Pernah juga saya dagang kotor, jualan minuman keras,’’ tutur Udin malu-malu.

Walau tak punya background keilmuan administrasi maupun akuntansi, Udin tertib membukukan cashflow usahanya. Membeli buku adalah salah satu pos pengeluaran wajibnya.

Ia menuturkan, ‘’Tiap minggu saya membeli buku bacaan. Buku apa saja, kadang buku agama di emperan Masjid Mujahidin. Kadang buku pengetahuan alam, juga buku motivasi.’’

Diam-diam, Icih memperhatikan kebiasaan suaminya. ‘’Kayaknya Akang masih semangat untuk belajar lagi,’’ Udin menirukan gumam sang istri.

Suatu hari di tahun 2005, Icih pamitan pada istrinya untuk membeli daster di Pasar Jumat yang sekarang menjadi areal Kampus Unpam. Perguruan Tinggi yang didirikan Yayasan Prima Jaya pada tahun 2000 ini, pada 2005 diambil alih oleh Yayasan Sasmita Jaya yang didirikan Tokoh Tangsel, Darsono.

Bukannya membawa daster baru, Icih sepulang dari pasar malah mengangsurkan formulir perndaftaran mahasiswa baru Unpam. ‘’Pak, jangan banyak tanya, sok diisi buat kuliah di Universitas Pamulang,’’ katanya pada sang suami.

Udin kaget, walaupun senang juga dengan perhatian istrinya. ‘’Tapi kan mahal biaya kuliah,’’ katanya mengkerut.

‘’Tidak Pak, kuliah di Unpam nggak pakai uang gedung. Terus SPP-nya bisa dicicil,’’ sahut Icih.

‘’Tahu dari mana kamu?’’ Udin heran.

Rupanya, Icih selama ini menyimak obrolan pegawai Masjid Mujahidin tentang kuliah di Unpam. Juga berdasarkan informasi dari brosur perguruan tinggi tersebut.

OK-lah kalau begitu, Udin mendaftar jadi mahasiswa. Ia juga penasaran pada nama Darsono yang dalam brosur disebut sebagai ketua yayasan Sasmita Jaya.

‘’Waktu itu saya memang lagi pingin ketemu yang namanya Pak Darsono.  Ia dikenal sebagai pengusaha yang menyediakan perumahan murah dan ringan bagi pedagang bubur dan sebangsanya di Tangsel. Saya ingin tahu bagaimana rumus bisnisnya, sehingga tukang bubur bisa punya rumah tanpa harus melalui bank. Saya pingin belajar ilmu bisnisnya,’’ tutur Udin.

Ternyata, memang Darsono petinggi Yayasan Sasmita itu orangnya. Udin pun makin bersemangat kuliah di Unpam. Ia mengambil Prodi Manajemen pada Fakultas Ekonomi.

Lulus dengan nilai bagus pada 2010, Udin langsung dipercaya menjadi dosen di FE-Unpam. Walau sudah jadi dosen tetap, ia tak meninggalkan tugasnya sebagai guru di SMK Daarul Khoir Gunung Sindur, Bogor. Profesi guru ini ia tekuni sejak 2009.

Seiring kepercayaan Yayasan padanya, Udin harus kuliah lagi untuk menduduki jabatan struktural kampus. Ia mengambil magister manajemen di FE-Unpam (2010-2012). Kemudian lanjut lagi ke program doktoral di bidang yang sama di Universitas Persada Indonesia tahun 2014-2017.

Tak lupa Udin juga mendorong istrinya untuk melanjutkan kuliah, hingga berhasil meraih gelar sarjana pendidikan. Sang istri jadi semakin matching (nyambung), bahkan sangat membantu pekerjaan suaminya.

‘’Dengan berbagai kesibukan pekerjaan, jam kerja saya sepertinya 24 jam penuh sehari. Di situlah peran istri sangat membantu saya, seperti menyiapkan konsep naskah, korespondensi, dan lain-lain,’’ ungkap Udin penuh syukur dikaruniai istri yang sangat mengerti suaminya.

Kini, Udin ‘’manusia gerobak’’ menjadi orang kedua di Prodi Manajemen FE-Unpam. Gerobak dan lapak usaha bersejarahnya, dikelola saudara. Ruko miliknya dikontrakkan. Keluarga Udin tinggal di Perumahan Griya Sasmita, Serua, Depok.

Ditanya kapan hendak menjadi guru besar, Udin merendah. ‘’Paling cepat empat tahun lagi, walaupun kampus meminta saya dua tahun lagi saja,’’ ungkap calon Profesor Udin.

Ia sepakat dengan visi-misi Unpam, untuk menjadikan lulusannya sebagai insan yang profesional sesuai kompetensinya, mandiri, dan beriman serta berakhlak mulya. ‘’Ditambah lagi dengan berbasis teknologi sesuai tuntutan perkembangan zaman,’’ imbuhnya.

Hal itu juga sesuai dengan motto Kota Tangsel: Cerdas, Modern dan Religius.

Karena itu, Waka Prodi Manajemen sangat berterima kasih kepada dosen Unpam, Drs Teguh Yuwono MM, yang sudah mendatangkan pakar-pakar sebagai narasumber kuliah umum di Unpam. Misalnya Abdullah Firman Wibowo, Direktur Utama BNI Syariah.

‘’Narasumber seperti Pak Firman sangat kita butuhkan ilmu dan pengalamannya, karena beliau seorang praktisi yang berprestasi,’’ kata Udin.

Kebahagiaan Udin, tatkala orang-orang yang bekerja padanya, dapat bersekolah atau melanjutkan pendidikan. Baik dari kalangan keluarganya maupun bukan.

‘’Saya juga sangat bahagia, jika ditegur orang sukses yang ternyata pernah menjadi mahasiswa saya di Unpam. Saya sendiri lupa padanya,’’ ujar Udin sambil menyebut sejumlah anggota DPRD, pengusaha, dan tokoh masyarakat yang pernah dididiknya.

Pungkasan ia berpesan, ‘’Jangan pernah menyepelekan perbuatan baik sekecil apapun, karena kita pasti akan menuai investasi kebaikan itu.’’ (red/fbb/pn)


FokusBerita, Tangerang - Lomba menulis surat untuk Walikota Tangerang akan diperpanjang sampai tanggal 07 Februari 2018. Perpanjangan waktu tersebut dikarenakan semakin antusiasnya anak – anak SD dan SMP mengekspresikan doa dan harapannya melalui tulisan tangan, Kamis, (1/2).

“Saat ini surat yang sudah masuk mencapai 1500, dan itu belum semua sekolah yang mengirimnya,” ujar Adityo Catur salah satu panitia.

Menurutnya, animo para siswa yang ikut dalam perlombaan ini sangat dahsyat. “Anak-anak ini sangat luar biasa, beragam tulisan doa dan harapan kepada Walikota sangat mewarnai, bahkan ada yang curhat langsung,” tutup pria yang biasa pakai kacamata ini.

Diketahui, bidang pendidikan di Kota Tangerang terus menjadi perhatian pemerintah setempat. Seperti tahun 2017 Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menganggarkan Rp1,1 triliun. Angka itu juga setara dengan 25 persen dari APBD Kota Tangerang.

Memasuki usia ke-25 tahun Kota Tangerang, pemangku kebijakan juga memerlukan masukan dan keinginan dari pelajar yang menjadi sasaran program-program tersebut.

Untuk itu, Komunitas Jurnalis  Tangerang menyiapkan sebuah kegiatan untuk menampung harapan siswa yang ingin disampaikan kepada Walikota Tangerang.

“Masukan bisa datang dari mana saja, bahkan anak kecil sekalipun. Makanya kami berharap, lewat surat yang dituliskan oleh anak-anak bisa menjadi masukan bagi Pemerintah Kota Tangerang untuk bisa lebih baik lagi ke depannya,” kata Ketua Panitia Lomba Menulis Surat untuk Walikota, Panji Pratama.

Menurutnya, perkembangan teknologi komunikasi membawa kehidupan pelajar kepada era kekinian yang tidak bisa dihindarkan dari pengaruh gadget.

“Kondisi ini sedikit demi sedikit mengikis budaya literasi yang ada di masyarakat. Melalui lomba menulis surat ini, kami berharap kebiasaan menulis di masyarakat masih bisa dilestarikan,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu redaktur koran harian di Tangerang, Made Nusantara, menjelaskan, kriteria penilaian yang dikedepankan adalah karya yang orisinil.

“Tulisan yang dibuat juga harus tulisan tangan, serta berisikan pesan yang membangun dan bisa dibaca,” ungkap Made yang juga menjadi juri surat untuk Walikota Tangerang.

Ia juga mengatakan, keputusan juri dalam melakukan penilaian tidak dapat digangu gugat.”Pokoknya tak bisa diganggu gugat,” tegasnya.

Sementara itu, surat dikirimkan langsung secara perorangan atau kolektif ke Puspemkot Tangerang, Ruang Humas dan Protokoler, di Jalan Satria Sudirman, Kelurahan Sukaasih, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.

Pemenang akan diumumkan tanggal 10 Februari 2018 pada saat acara Fun Walk Dinas Pendidikan Kota Tangerang di Komplek Puspemkot Tangerang. (Red/Fbb/Pn)
https://mail.google.com/mail/u/0/images/cleardot.gif
FokusBeritaBanten.co.id - Hidayah dari Allah bisa datang kapan saja, tanpa kita tahu dan sadari sebelumnya. Ternyata, anugerah ini datang menyapa sosok gadis cantik asal Korea Selatan, Ahyana Jihyee Moon. Dirinya yang saat ini sedang menimba ilmu studi Islam di Malaysia, dikenal luas sebagai selebgram yang cukup terkenal.

Sebelum mengenal islam, kisah berliku dara kelahiran 28 Desember 1995  sangat menarik untuk disimak. Selain masa lalunya sebagai anggota K-pop idol yang cukup dikenal di negaranya, dirinya telah tertarik untuk mengenal lebih jauh mengenai agama Islam. Seperti apa sepak terjang gadis cantik yang kini telah berhijab tersebut? Simak ulasannya dibawah ini.

Tidak gampang bagi seorang Ayana untuk menjadi seorang  muallaf. Mengingat, di antara keluarganya, hanya dirinyalah yang menjadi seorang muslimah. Keluarga Ayana yang menganut paham Atheisme, sempat menentang keras pilihan putrinya tersebut. Tantangan tersebut akhirnya dijawab dengan tegas oleh dirinya lewat pilihan menjadi seorang muallaf.
Sebelum berhijrah dan memeluk islam, banyak yang mengira Ayana merupakan bekas anggota member idol Korea Selatan yang bernama F-VE. Tercatat, girlband yang beranggotakan Hyoyoung, Seunghee, Yeonkyung, Hyewon, Eunkyo dan Nayeon ini, tidak mencantumkan nama Ayana di grupnya. Pada sebuah acar talkshow di Indonesia, dirinya menegaskan hanya menjadi seorang trainee dalam grup tersebut. Karena ditentang orang tua kandungnya, Ayana pun memutuskan keluar.
Ketertarikannya pada agama islam tumbuh sejak usia 15 tahun. Saat itu dirinya merasa terkesima dengan budaya dan agama yang ada di Timur Tengah. Sempat bingung dan galau, ia yang belajar tentang islam di internet, akhirnya mengikuti sebuah kegiatan summer camp di Korea Selatan selama 3 hari. Dari sinilah niatannya semakin mantap untuk memeluk agama islam.


Untuk memantapkan niatnya memeluk islam, Ayana akhirnya memutuskan untuk pergi ke Malaysia. Di sana, dirinya tinggal seorang diri tanpa mempunyai kenalan dan sanak saudara. Pemahamannya tentang Islam semakin berkembang sejak ia mulai menuntut ilmu di universitas islam di Malaysia.

Potret kecantikan dan kisah muallaf Ayana memang menyedot perhatian warganet Indonesia. Tak hanya cantik, kisah perjalanan spiritualnya serta totalitas dalam menggeluti dunia fashion, juga bisa menjadi inspirasi bagi siapa saja yang ingin sukses dalam berhijrah. Semoga kisah gadis Korea. (Red/FBB)




Fokusberita, Cilegon - Banten Art Community (BAC) yang merupakan himpunan perupa Cilegon dan sekitarnya, menyelenggarakan kegiatan pameran seni rupa bertajuk Griyé Kulé.

Pameran ini digelar mulai hari Sabtu (27/1/2018) hingga Rabu (31/1/2018), mulai pukul 8.00 s.d. 21.00 WIB, bertempat di Rumah Dinas Walikota Cilegon.

Dalam pameran tersebut Ada tiga puluhan karya yang dipamerkan. Uniknya, jika pameran seni rupa lazim didominasi oleh lukisan, patung, dan instalasi, pameram Griyé Kulé ini sebagian besar menampilkan drawing atau gambar dan komik.

Anton Timur, selaku ketua kegiatan pameran ini, membenarkan hal tersebut. Dari tiga puluhan karya yang dipamerkan, hanya satu lukisan dan dua gambar ukir, sementara sisanya adalah drawing dan komik.

"Kami tidak membatasi genre, terlebih banyak anggota kita yang cenderung menekuni genre yang berbeda-beda," ujarnya melalui rilis, Selasa (30/1/2018).

Menurutnya, pameran ini memberi ruang bagi genre seni rupa yang kadang dipandang sebelah mata oleh penikmat seni rupa.

"(Hal) ini menguatkan mental para perupa muda agar terus eksis dan produktif," imbuh bapak tiga anak ini.

Disinggung perihal sumber dana untuk kegiatan ini, Anton menegaskan bahwa pameran ini adalah swadaya dari para perupa.

"Sementara ini, masih dari pribadi masing-masing. Ya, mudah-mudahan, kegiatan selanjutnya lebih besar lagi," harapnya.

Selain kegiatan pameran, acara Griyé Kulé ini juga diisi kegiatan menarik lain seperti lomba drawing untuk SMP/sederajat, lomba doodling untuk SMA/sederajat, workshop komik dan gambar realisme untuk umum, dan fun drawing yang dikhususkan untuk anak-anak.

Indra Kesuma, perupa senior yang juga kurator karya pada pameran ini, mengungkapkan bahwa kegiatan pameran ini adalah momen pembuktian dari eksistensi perupa dari Cilegon.

"Teman-teman BAC ini sangat bersemangat dan serius, berusaha berkarya dalam waktu yang tidak banyak dan keterbatasan. (Pameran) ini juga merupakan pembuktian kepada masyarakat dan pemerintah karena bisa dibilang merupakan pameran seni rupa pertama di Kota Cilegon," tuturnya.

Sementara itu lanjut Indra, karya yang dipamerkan adalah karya dengan sentuhan komik jepang khas seni gambar yang digandrungi anak muda.

Namun, ia tidak menampik bahwa banyak dari karya yang di pamerkan saat ini, menghasilkan hal yang berbeda dan cukup bernilai seni.

"Bermula dari komik maka bergaya manga, tapi beberapa sudah menampilkan potrait realis. Jadi lukisan bergaya komik," ungkapnya.

Bermula dari Instagram, hampir semua karya yang ditampilkan dalam pameran Griyé Kulé adalah buatan anggota BAC (Banten Art Community) yang berdomisili di Cilegon dan Kota sekitarnya.

Karya tersebut adalah hasil kurasi selektif dari puluhan karya dari masing-masing anggotanya.

Lia Astuti, ketua sekaligus penggagas BAC menuturkan, bahwa komunitasnya tersebut bermula dari instagram.

"Saya suka mengunggah karya gambar saya di instagram, dari situ mulai menemukan akun teman-teman di cilegon yang suka unggah karya gambar juga. Maka kami kumpulkan dan ajak kopi darat. Maka dibuatlah wadah untuk komunikasi dan berbagi pengetahuan tentang gambar. Juga kami harap dapat menjadi ruang untuk menyalurkan minat remaja terhadap kesenian, khususnya rupa," ungkapnya.

Dari pertemuan tersebut, Lia mendapati bahwa rekan-rekannya memiliki potensi yang besar karena banyak karya yang mengusung nilai-nilai kelokalan.

"Saya sadar, karya mereka punya nilai lebih. Karena selain berkarya, mereka juga melestarikan budaya Cilegon dan Banten," tuturnya.

Selain pameran, lanjut Lia, BAC juga memiliki kegiatan rutin yang terbuka untuk siapa saja.

"Setiap pekan, kami adakan pertemuan, baik itu latihan maupun open sketch di ruang publik. Biasanya kita adakan di Car Free Day (CFD) kawasan KS. Tapi kadang juga di sekretariat atau tempat tertentu," jelasnya.

Lia berharap, dibuatnya ruang apresiasi lewat BAC ini dapat menjadi sarana bagi pemuda untuk menunjukkan bakatnya di bidang seni rupa dan konsisten berkarya.

(Red/FBB)

FokusBeritaBanten.co.id - Sebagian besar orang menganggap hari Senin sebagai hari yang tidak menyenangkan, sebab hari ini akan menjadi awal pekan di mana mereka akan kembali beraktivitas seperti biasanya. Anggapan seperti ini tentu cukup beralasan, bagaimanapun mengakhiri libur di hari Sabtu dan Minggu adalah sebuah hal yang sering membuat kita malas untuk memulai hari kerja di hari Senin.

Meski begitu, pemikiran dan juga sikap seperti ini tentu akan sangat merugikan Anda sendiri, sebab sangat mustahil menghindarkan hari Senin dari jadwal kerja Anda. Bahkan dalam setahun Anda akan memiliki 52 hari Senin, artinya Anda akan menjalani 52 hari yang tidak menyenangkan dalam hidup Anda, dan ini belum lagi ditambah dengan berbagai hari lainnya yang mungkin juga tidak menyenangkan bagi Anda. Apakah Anda rela dan membuang begitu banyak kesempatan untuk bekerja dengan baik dan juga bahagia?

Sebenarnya hari Senin tidaklah seburuk yang selalu Anda bayangkan, ini lebih kepada sugesti di mana Anda memang telah menanamkan sejumlah pemikiran mengenai hari yang tidak menyenangkan tersebut di dalam hati Anda sejak awal, sehingga hal tersebut selalu Anda ingat dan yakini sebagai sebuah hal yang tidak akan membuat Anda senang. Bagi orang-orang sukses, setiap hari adalah hari yang sama menyenangkannya untuk mereka, di mana mereka akan bekerja dengan tenang dan melakukan semua yang terbaik yang mereka mampu lakukan. Hal seperti ini tentu bisa menjadi sebuah pelajaran penting bagi Anda, agar Senin bukan lagi sebuah hal yang tidak Anda harapkan kedatangannya setiap pekan.

Jika Anda mau dan ingin mengubah pola pikir yang seperti itu, maka bukan sebuah hal yang sulit untuk melakukannya dan membuat hari Senin menjadi hari yang menyenangkan dan bahkan akan Anda rindukan setiap akhir pekan datang. Lakukan beberapa tips di bawah ini, agar hari Senin Anda tetap produktif dan menyenangkan:

1. Persiapkan Agenda Kerja Sejak Akhir Pekan
2. Nikmati Libur dan Lakukan Olahraga Ringan
3. Sarapan yang Tepat
4. Meeting di Awal Pekan
5. Membereskan Email
(Sumber/berita kerja)


FokusBerita, Kesehatan - Setiap orang menginginkan tubuh ideal dengan berat badan yang ideal juga tentunya. Bagi sebagaian orang yang memiliki berat badan yang tidak normal atau tidak ideal, biasanya mereka akan melakukan diet. Diet memang merupakan salah satu cara efektif untuk menurunkan berat badan, tetapi ada sebagian orang yang melakukan diet tidak sehat dengan mengonsumsi obat diet berbahan kimia dan tidak menerapkan diet sehat sehingga dapat menimbulkan efek samping seperti sakit. Ternyata ada cara diet alami dan aman untuk dilakukan tanpa ada efek samping. Bagaimana cara diet yang sehat?

1. Menentukan Target
Target-target kecil bisa dimulai sebagai langkah awal untuk penurunan berat badan, contohnya jika kamu suka ngemil gorengan, mulai sekarang niatlah untuk berhenti atau mengurangi camilan gorengan tersebut.

2. Mengonsumsi Banyak Air Putih
Banyak praktisi kesehatan selalu menganjurkan untuk memperbanyak mengonsumsi banyak air putih, yaitu minimal 8 gelas perhari. Memperbanyak mengonsumsi air putih dapat mengurangi resiko dehidrasi, selain itu juga efektif untuk menurunkan berat badan karena lambung akan penuh sehingga kamu akan merasa kenyang meskipun tidak makan.

3. Olahraga /Aktif Bergera
Salah satu kegiatan yang harus dilakukan saat diet adalah olahraga. Lakukan olahraga secara rutin untuk membakar lemak dalam tubuh sehingga dapat menurunkan berat badan. Olahraga yang efektif untuk menurunkan berat badan yaitu jogging, jalan santai, senam aerobik, atau olahraga lainnya. Jika kamu tidak memiliki banyak waktu maka sempatkanlah untuk berjalan kaki menaiki tangga seperti saat di kantor, jangan menggunakan lift karena dengan menaiki tangga dapat membakar lemak yang dalam tubuh dengan cepat.

4. Konsumsi Kacang Pistachio
Mungkin belum semua orang sering mendengar kacang pistachio. Kacang jenis ini biasanya tumbuh di daerah kering seperti Turkmenistan, Azerbajian Barat dan Iran. Kacang Pistachio relatif lebih mahal dari jenis kacang-kacangan yang lain. Kandung protein dalam kacang pistachio adalah sumber protein terbaik yang sangat rendah kalori. Jadi, jika kamu memiliki uang lebih tidak ada salahnya mencoba makanan ini sebagai salah satu cara diet alami.

5. Mengonsumsi Makanan Yang Mampu Membakar Lemak Dalam Tubuh
Berikut adalah beberapa jenis makanan yang efektif untuk membakar lemak dalam tubuh secara cepat dan inilah cara diet alami tanpa olahraga:
o    Buah berry: Ada beberapa jenis buah berry yang efektif untuk menurunkan berat badan yaitu bluberry, raspberry, dan strawberry. Semua jenis buah berry ini rendah kalori dan mengandung flavonoid sehingga cocok dikonsumsi untuk program diet. Selain itu buah ini juga mengandung antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas.
o    Telur: Telur merupakan salah satu jenis makanan yang kaya akan protein dan rendah kalori sehingga banyak praktisi kesehatan yang menganjurkan untuk mengkonsumsi telur saat diet.
o    Yogurt: Yogurt meryupakan salah satu makanan sehat yang kaya akan vitamin dan rendah lemak. Jika mengkonsumsi yogurt secara rutin setiap hari dapat menurunkan kadar lemak dalam perut sebanyak 81%.
o    Teh hijau: Minuman yang banyak dikonsumsi oleh mayoritas orang adalah teh, namun jenis teh yang efektif untuk menurunkan berat badan yaitu teh hijau atau biasa disebut dengan teh olong. Teh hijau mampu meningkatkan proses metabolisme dalam tubuh sehingga pembakaran lemak dalam tubuh lebih cepat. Jadi jika kamu ingin menurunkan berat badan secara cepat maka konsumsi teh hijau secara teratur setiap hari untuk mendapatkan hasil lebih maksimal.

6. Mengonsumsi Makanan Kaya Serat
Salah satu cara diet alami dalam 1 minggu adalah dengan mengonsumsi makanan kaya serta. Makanan ini mampu menurunkan berat badan secara cepat dan sehat. Makanan kaya serat dapat diperoleh dari buah dan sayuran, diantaranya adalah kentang, brokoli, bayam, sayuran hijau lainnya, jambu biji, pir, dan pisang.

7. Mengganti Karbohidrat Biasa Dengan Karbohidrat Kompleks
Karbohidrat merupakan sumber energi dan gula bagi tubuh sehingga tubuh membutuhkan asupan karbohidrat yang cukup. Biasanya karbohidrat didapat dari nasi, mie, dan lainnya. Ternyata makanan itu sulit untuk diserap oleh tubuh sehingga menumpuk menjadi lemak. Oleh karena itu gantilah karbohidrat biasa dengan karbohidrat kompleks seperti gandum, beras merah, kacang-kacangan, sereal, dan lainnya karena lebih mudah diserap oleh tubuh menjadi energi yang dibutuhkan oleh tubuh.

8. Pilih Makanan Yang Diolah Dengan Cara Tertentu
Akan lebih baik kamu mengonsumsi makanan yang diolah dengan cara dikukus atau direbus daripada makanan yang digoreng. Makanan yang dikukus atau direbus mempunyai kandungan nutrisi yang lebih banyak dibandingkan makanan yang digoreng dalam minyak panas. Apalagi makanan yang digoreng biasanya mengandung lemak jenuh dan kalori tinggi.

9. Mengurangi Konsumsi Makanan Kemasan
Makanan siap saja, makanan kemasan, dan makanan yang digoreng memiliki kandungan kalori dan lemak yang tinggi, belum lagi bahan pengawet serta garam. Jadi sebaiknya dikurangi ataupun dihindari saat kamu sedang berupaya melakukan diet sehat dan alami.

10. Mengatur Isi Makanan Di atas Piringmu
Yang harus kamu lakukan adalah mengatur ulang makanan di atas piringmu. Intinya adalah memenuhi sepertiga piring kamu dengan makanan rendah lemak seperti ikan, daging unggas, atau daging tanpa lemak. Selain itu, perbanyak buah dan sayuran serta kacang-kacangan. Pilih juga sumber karbohidrat yang lebih sehat seperti kentang dan beras merah. Kalau suka buah, pilih yang tidak terlalu manis seperti alpokat, tomat, dan apel.

11. Memperhatikan Pola Makan Malam
Untuk menurunkan berat badan tidak perlu untuk meninggalkan makan malam tetapi kamu perlu memperhatikan pola makan malam. Pada malam hari tubuh tidak banyak melakukan aktivitas sehingga hanya membutuhkan asupan energi dan gula dalam jumlah yang kecil. Jadi atur pola makan malam kamu dengan memperbanyak mengkonsumsi sayur dan buah, selain itu juga hindari mengonsumsi makanan yang mengandung banyak minyak seperti gorengan jika tidak ingin perut menjadi besar (buncit).(Red/Fbb/Harian Gadis)



FokusBerita, Cilegon - Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Kota Cilegon bekerjasama dengan Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Dekranasda Kota Cilegon menggelar Festival Melon 2017 di Kebun Hotel Sari Kuring Indah (SKI) Kota Cilegon.

Melalu rilis yang di terima pada hari Rabu, (3/1/2017) acara yang berlangsung selama dua hari tersebut mulai tanggal 30 hingga 31 Desember 2017. Dalam kegiatan Festival Melon tersebut, panitia penyelenggara berhasil menjual melon sebanyak 3 ton selama dua hari dengan presentase sebanyak 1.6 ton di hari pertama dan sebanyak 1.4 ton di hari kedua.

"Semoga sentuhan Pariwisata dengan melibatkan Dekranasda yang ikut menampilkan varian makanan dan minuman olahan berbahan dasar melon di event ini, bisa meningkatkan pendapatan petani melon, karena yang pasti sudah tinggi, harga diatas agen sebelum sampai ke market pasti sudah tinggian dari sektor pariwsata dengan hadirnya melon ini, kita mempunyai destinasi wisata berupa agrowisata, semoga kedepan terus berkelanjutan dengan meningkatkan komunikasi dan kerjasama dengan petani melon di cilegon," ungkap Nelly Evalinda, Plt Kabid Pariwisata pada Disparbud Kota Cilegon.

"Kita sedang konsepkan jadwal penanaman dengan petani melon di cilegon. Hal yang perlu untuk diketahui teman-teman, melon yang ada di supermarket seperti di Hero, Giant atau yang di Mekar Sari, itu melon cilegon. Tapi selama ini tidak ada yang tahu karena dari petani langsung menjual ke agen atau distributor dan dikasih label perusahaan yang membeli," tambah Nelly.

Masih dikatakan Nelly, jika masih dengan sistem seperti itu, otomatis Kota Cilegon tidak dikenal sebagai Kota penghasil melon dan ini merupakan hal yang cukup disayangkan.

"Dengan adanya event ini, kita coba angkat bahwa Cilegon adalah penghasil melon dan semoga cilegon bisa dikenal sebagai Kota Melon, seperti Malang yang terkenal dengan apel malangnya," tandas nelly.

(RED/FBB/Agung)

FokusBerita, Pandeglang - Tim dari Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Kabupaten Pandeglang, Banten, akan berada satu minggu di tengah hutan untuk mengambil hasil gambar dari sejumlah kamera trap yang dipasang. Selanjutnya, foto-foto tersebut akan diteliti, terutama untuk membuktikan adanya harimau Jawa yang diduga "bangkit" dari kepunahannya dengan memangsa banteng.

"Tim kami berangkat ke lapangan untuk mengambil kamera trap yang sudah dipasang dua bulan lalu. Semoga mendapat info (harimau Jawa)," ucap Mamat Rahmat selaku Kepala Balai TNUK, saat dikonfirmasi Liputan6.com melalui pesan singkat, Selasa, 21 November 2017.

Adapun belum lama ini muncul iklan ajakan kepada kalangan pencinta alam untuk menyusuri hutan Ujung Kulon guna memantau secara langsung harimau Jawa. Iklan itu diduga muncul karena hampir tiga bulan berlalu tanpa ada kabar baik terkait penemuan harimau Jawa.

Berdasarkan laporan hasil temuan diduga harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) yang ditulis Mumu Muawalah dan disusun pada 30 Agustus 2017, tertulis bahwa pada 25 Agustus 2017, sekelompok tim dari Balai TNUK beranggotakan lima orang, Mumu Muawalah (Ketua), Wahyudi, Ganda Saputra, Lili Somantri, dan Parhan melakukan pemantauan banteng di padang gembala Cidaon.

Pada siang hari itu ditemukan banteng muda mati di padang gembala yang diperkirakan dimangsa oleh predator macan tutul (Panthera pardus). Namun, salah seorang anggota tim monitoring melihat seekor hewan diduga harimau Jawa dari atas menara pantau. "Kucing besar" yang diduga anak Panthera tigris sondaica itu sedang memakan bangkai banteng yang mati.
(Red/FBB/L6)


FokusBeritaBanten.co.id - Kedai jahe jadul merupakan tongkrongan santai dan Asik, yang menyuguhkan minuman dan makanan dari sari jahe yang di padukan dengan sari minuman, sehingga menghasilkan minuman jahe dengan cita rasa yang berbeda.

Kedai jahe jadul yang merupakan tongkrongan untuk di malam hari, nikmat untuk bersantai menghangatkan badan dengan minuman jahe, dan mengisi perut dengan sajian makanan khas kedai jahe jadul. 

Ajiz salah satu owner jahe jadul sendiri mengatakan, kedai jahe jadul ini merupakan tongkrongan yang unik dan berbeda dari yang lain, karena menyajikan minuman jahe yang di padukan dengan sari minuman. 

“Jahe jadul ini di buat untuk tongkrongan semua kalangan, bahkan dari harga sendiripun pas banget untuk anak-anak kampus dengan harga yang murah tapi bisa menikmati segelas jahe jadul yang nikmat, tetapi meski harga murah kuwalitas dan rasa nya jangan di ragukan lagi.” Paparnya

Adapun kedai jahe jadul ini buka setiap malam dari jam 18:30 sampai dengan jam 02:00 yang beralamat jalan raya cilegon lingkunagn titanarum legok kota serang, di halaman parkir kelinik Fatimah kota serang. (Red/FBB/Adzkr)


FokusBerita, Tangerang - -Berbagai peristiwa naas akibat adanya tempat hiburan di wilayah Serpong, BSD, Kota Tangsel telah berulang berkali-kali. Terakhir, seorang pemandu karaoke atau LC yang bekerja di Karaoke CC bernama Etik alias Echi pada Kamis (21/9/2017) tewas. Sejumlah pengguna sosial media atau warganet pun lantas mencemooh Motto Pemkot Tangsel yang mengusungnya Cerdas, Modern dan Religius. 

“Inikah CIMORE yang diusung walikota Tangsel periode kedua. Cerdas, Modern dan Religius. Modern pmb online saja tak becus. Religius tapi prostitusi makin marak, cerdasnya dimana??????,” tulis Ato Sunarto di Facebook.
Belum lagi Iman Romli Rosidin. Dalam komentarnya di fanpage TangerangNews.com dia meminta kepada Wali Kota Tangsel untuk menghapus Motto Religius. “Hapus aje mendingan motto itu, semua dah tau klo Tangsel surge prostitusi, daripada gini terus, pada tutp mate aje luh,” tulisnya. 
Sementara itu, Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany pada beberapa kesempatan  mengakui peredaran miras dan prostitusi pasti akan selalu ada di Tangsel.  “Pasti itu (peredaran miras) akan selalu ada. Satu sisi ada supply dan demand. Jadi masyarakat sendiri nyari," ujar Airin.
Airin mengatakan, jika masyarakat Tangsel sesuai motto Tangsel yakni cerdas, modern dan religius serta tidak mau melanggar larangan agama masing-masing, maka Serpong dan wilayah lain akan aman dari peristiwa yang meresahkan masyarakat.Meski begitu, Airin mengaku tak akan mundur menindak tegas peredaran miras. Pemkot Tangsel tak akan pernah lelah untuk melakukan operasi dan razia untuk memastikan kota itu terbebas dari minuman beralkohol.
"Kami idak boleh menyerah untuk terus melakukan penindakan hukum atas perda yang ada," lanjutnya. 

Pemkot Tangsel melalui Perda Nomor 4/2014 tentang Penyelenggaraan Perizinan dan Pendaftaran Usaha Perindustrian dan Perdagangan khususnya pasal 122 menegaskan, bahwa Pemkot Tangsel tidak menerbitkan izin usaha Industri, izin impor, izin edar dan SIUP bagi pelaku usaha minuman beralkohol serta melarang setiap orang atau badan memproduksi, mengedarkan serta memperdagangkan minuman beralkohol. 

Meski marak tempat hiburan malam seperti resto, kafe, karoke dan hotel di kota pemekaran Kabupaten Tangerang itu, Airin memastikan tak akan melegalkan miras di wilayah tersebut.
"Masyarakat Tangsel tidak mau legalisasi miras. Permintaan memang ada, untuk yang di hotel. Karena ada persyaratan katanya hotel bintang 3,4,5. Tapi ini sedang kita kaji," lanjutnya.(Red/Fbb/TN)

Fokusberitabanten.co.id - Robert Feldman, seorang psikolog dari University of Massachusetts memiliki kesimpulan bahwa banyak orang ber-bohong dalam kehidupannya sehari-hari agar disukai dan dianggap kompeten. Sedangkan kaum wanita berbohong untuk membuat orang lain merasa lebih baik.

Seorang pria dianggap sebagai makhluk yang tidak pernah jujur, bahkan ketika mengakui dirinya sebagai seorang pembohong. Dilansir dari huffingtonpost.com, Selasa (22/8/2017), berikut ini adalah beberapa tanda yang harus anda waspadai ketika dibohongi. Penasaran? Berikut ini gerakan tubuh ketika berbohong

1. Mereka menutup mulut

Orang sering menutup mulut ketika sedang berbohong. Sebuah tangan di mulut atau sentuhan di bibir menunjukkan bahasa tubuh di alam bawah sadar sebagai bentuk komunikasi lainnya.
Ketika berbohong, orang-orang cenderung akan menutupi bagian tubuh mereka yang rentan, seperti kepala, leher, perut, atau bagian lain yang membuat mereka merasa terpapar, rentan, dan diserang.

2. Mereka melakukan pengulangan dan memberikan terlalu banyak detail

Pembohong membenci keheningan, jadi mereka akan mencoba mengatasinya dengan berbicara lebih dari yang dibutuhkan. Mereka menyajikan informasi lebih dari yang diminta oleh lawan bicara.
Semakin lama Anda tinggal, semakin banyak rincian yang akan mereka berikan. Pem-bohong juga akan mengulangi ungkapan beberapa kali.

3. Mereka bersiap untuk kabur

Pembohong cenderung mengubah postur tubuh mereka agar santai untuk membangun kepercayaan diri atau menjaga tubuh yang sebenarnya merasa tidak nyaman dalam persiapan melarikan diri.

4. Kata-kata dan bahasa tubuh mereka tidak sesuai

Sangat mudah berbohong dengan kata-kata, namun tubuh tahu kebenarannya. Tanda yang paling jelas adalah tubuh seorang pembohong akan mengatakan sesuatu yang sama sekali berbeda dari kata-kata yang diungkapkannya.

5. Perubahan napas

Ketika berbohong, seseorang akan secara refleks bernapas terburu-buru, karena denyut nadi dan aliran darah yang meningkat. Selain itu, pembohong juga cenderung kesulitan berbicara karena selaput lendir di mulut kering.

6. Mereka mengubah pola pergerakan mata

Anda juga mengidentifikasi seseorang sedang berbohong dari perubahan pandangan matanya. Perubahan gerakan mata adalah indikator terkuat saat seseorang berbohong.

7. Mereka menjadi agresif

Pembohong akan sering bersikap agresif dalam percakapan tanpa alasan yang jelas. Selain itu, mereka akan menjaga kontak mata dari Anda, sebagai usaha untuk tampak jujur.

8. Mereka gelisah

Seseorang yang sedang berbohong akan menjadi lincah secara tiba-tiba, seperti memainkan rambut, mengetukkan kaki atau jari, dan menarik telinga. Ini merupakan ekspresi umum ketika seseorang sedang merasa gugup terkait dengan perilaku bohong.

(RED/FBB)

Fokusberitabanten.co.id - Kopi sudah sering dituduh sebagai penyebab dari berbagai macam penyakit seperti penyakit jantung, lambung, dan kerusakan gigi.

Namun pernyataan tersebut dipatahkan oleh berbagai penelitian terbaru. Minum kopi ternyata mendatangkan banyak manfaat kesehatan termasuk membuat panjang umur.

Salah satu fakta yang menarik yaitu konsumsi kopi dapat menurunkan angka kematian akibat penyakit jantung. Hal ini didukung oleh penelitian dari American Heart Association. Di dalam penelitian tersebut diungkapkan bahwa konsumsi kopi antara 1–2 cangkir sehari tidak berbahaya bagi jantung.

Konsumsi kopi juga ditemukan mampu menurunkan risiko terjadinyastroke pada wanita usia lanjut. Peneltian di Amerika dan Swedia menemukan, wanita usia lanjut yangmengonsumsi kopi lebih dari satu cangkir dalam sehari, mengurangi risiko stroke sebesar 20–25 persen. Penelitian serupa yang dilakukan terhadap pria usia lanjut juga menunjukan hasil yang sama.

Masih tentang manfaat kopi, studi lain menunjukkan, konsumsi kopi memberikan efek protektif terhadap penyakit Parkinson, Diabetes tipe 2, dan penyakit liver, termasuk kanker liver. Sebuah studi di Harvard tahun 2013 menemukan bahwa kopi menurunkan risiko bunuh diri.

Konsumsi kopi sebanyak 2–3 cangkir sehari mampu menurunkan risiko bunuh diri sebesar 45 persen. Pasalnya, kafein di dalam kopi merupakan stimulan yang dapat meningkatkan mood seseorang.

Dari seluruh manfaat kopi yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa kopi sebenarnya mampu meningkatkan kesehatan dan memperpanjang umur seseorang. Kesimpulan tersebut tentunya didukung juga oleh penelitan dari NIH National Cancer Institute yang diikuti lebih dari 400,000 responden.

Hasilnya, konsumsi kopi secara rutin mampu menurunkan risiko kematian jika dibandingkan dengan orang yang tidak minum kopi. Terbukti bahwa minuman yang satu ini memiliki berjuta manfaat bagi kesehatan. Meski demikian, Anda tidak disarankan untuk mengonsumsi kopi secara berlebihan, sebab hal tersebut justru dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan gangguan lambung.

(Red/FBB)

Fokusberitabanten.co.id - Banten ternyata memiliki beberapa kisah perjuangan rakyat yang revolusioner. Perlawanan petani 1888, pemberontakan kader komunis dan ulama tahun 1926,  juga revolusi sosial ditahun 1945-1946, adalah beberapa contoh kisah perlawanan rakyat yang sangat jarang disebut dalam buku sejarah resmi versi negara.
Salah satu riwayat perlawanan rakyat yang menarik dibahas adalah revolusi sosial ditahun 1945-1946. Revolusi ini meletus dibeberapa kabupaten dan  kota di daerah Banten, seperti Serang, Pandeglang, Lebak dan Tangerang. Menariknya, revolusi ini memiliki pola yang hampir mirip dengan revolusi Bolshevik di Rusia tahun 1917, yakni berbasiskan kekuatan Dewan Rakyat.
Dewan Rakyat atau Soviet

Pasca kegagalan pemberontakan komunis (PKI) dan kelompok ulama ditahun 1926, situasi Banten bagaikan ‘api dalam sekam’. Benih-benih kebencian  tumbuh dihati rakyat, terutama di kalangan kaum tani tertindas. Kebencian yang tidak hanya tertuju pada kolonial ‘kulit putih’, tetapi juga kepada para pejabat pribumi pro kolonial. Para pejabat, seperti Bupati atau Pamong Praja, selalu tunduk pada kehendak pihak kolonial, sekalipun hal itu mengorbankan kepentingan rakyat.
Sementara dikalangan masyarakat Banten sendiri, ada tiga kelompok yang berada digarda terdepan dalam aksi perlawanan terhadap kolonial dan antek-anteknya. Kelompok-kelompok tersebut adalah kelompok komunis yang berhimpun dalam PKI, jawara dan ulama. Pada pemberontakan tahun 1926, kelompok komunis dan ulama lah yang menjadi penggerak utamanya. Namun setelah pemberontakan 1926 gagal, kelompok komunis pun mengalami kehancuran. Banyak kader-kadernya yang dihukum mati atau dibuang ke Digul, dan sisanya melarikan diri ke Semenanjung Malaya (Suharto, 2008).
Salah satu tokoh terkemuka dari PKI di daerah Banten yang turut melarikan diri ke Malaya adalah Tje Mamat. Beliau merupakan Sekretaris PKI cabang Anyer. Kelak, tokoh inilah yang menjadi pimpinan Dewan Rakyat ketika revolusi sosial tahun 1945-1946.
Di akhir dekade 1930-an, banyak pelarian komunis yang kembali ke Banten dan mengadakan kontak dengan kelompok jawara dan ulama. Konsolidasi kekuatan kembali dilakukan. Namun tak lama kemudian, Jepang menginvasi Hindia Belanda ditahun 1942. Seluruh nusantara, termasuk Banten, menjadi daerah pendudukan Jepang.
Dimasa pendudukan Jepang, polarisasi kekuatan dikalangan masyarakat Banten kembali berubah. Kelompok ulama diakomodasi oleh pemerintah Jepang untuk mengambil hati masyarakat Banten (Suharto,2008). Beberapa tokoh ulama Banten menjadi pimpinan organisasi militer buatan Jepang, seperti Peta dan Heiho. Hal ini berlansung seiring dengan politik akomodasi pemerintah fasis Jepang terhadap kekuatan Islam untuk melawan “imperialis Barat”.
Disisi lain, kelompok-kelompok kiri dan jawara tetap mengambil tendensi non-kompromistis terhadap penjajah Jepang. Perlawanan ‘bawah tanah’ tetap dilakukan Tje Mamat dan kawan-kawan. Konsekuensinya, Tje Mamat dan beberapa kawannya dijebloskan ke penjara oleh Kempetai, polisi militer Jepang, pada tahun 1944.
Tje Mamat cs baru dibebaskan pasca Proklamasi kemerdekaan dikumandangkan pada 17 Agustus 1945. Pada masa inilah, ketegangan sosial di Banten dimulai. Ketegangan yang tidak hanya terjadi antara pihak Jepang dengan kelompok pro-Republik, namun juga antara kelompok pro Republik dengan kaum sosial revolusioner. Kelompok pro-Republik kebanyakan terdiri dari kaum ulama dan kelompok pemuda yang menjadi bagian dari jaringan gerakan pemuda di Jakarta. Sementara kaum sosial revolusioner adalah para kader komunis dan sebagian jawara, termasuk Tje Mamat.
Ketegangan itu terjadi disebabkan perbedaan sikap kedua kelompok dalam menghadapi kondisi yang terjadi ketika itu. Kelompok pro-Republik yang dipimpin para ulama masih toleran dengan para pejabat Pamong Praja yang menjadi ‘pelayan’ kolonialis Belanda maupun Jepang. Alasannya, mereka lebih pengalaman dalam urusan administrasi pemerintahan. Sementara, kelompok revolusioner beranggapan bahwa para pamong praja tidak layak lagi memimpin rakyat, karena mereka  memandang para pamong praja akan menghambat perlucutan senjata dan pengambilalihan kekuasaan dari pihak Jepang. Selain itu para pejabat tersebut  juga banyak yang ‘lari’ dari Banten pasca Proklamasi karena takut pada gerakan rakyat. Salah satu pejabat pamong yang lari dari Banten adalah Residen  R.Tirtasuyatna. Padahal ia telah resmi diangkat sebagai Residen Banten oleh pemerintah Republik diJakarta. ‘Kabur’nya sang residen menyebabkan terjadi vacuum of power di Banten.
Sementara para bupati yang tersisa enggan mengambil tanggung jawab sebagai residen. Situasi itu menyebabkan kelompok ulama yang didukung gerakan pemuda berinisiatif mengambil alih kekuasaan Banten dengan persetujuan pemerintah RI. Seorang ulama kharismatik, KH.Akhmad Khatib, diangkat sebagai Residen Banten pada tanggal 6 Oktober 1945. K.H. Ahmad Khatib ini merupakan salah satu ulama yang terlibat pemberontakan 1926 bersama kaum komunis. Di masa pendudukan Jepang, ia diangkat sebagai daidanco Peta wilayah Banten oleh pemerintah Jepang.

Setelah diangkat menjadi residen, K.H.Ahmad Khatib tetap mempertahankan para bupati lama pada posisinya masing-masing. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, Khatib dan kelompok ulama berpandangan jika  para bupati itu masih dibutuhkan pada masa transisi kemerdekaan karena lebih menguasai administrasi pemerintahan di daerahnya
Kebijakan Residen itu tidak disukai sebagian kelompok pemuda dan kaum kiri revolusioner. Mereka menginginkan perombakan total terhadap para pejabat lama yang tiada lain adalah bekas antek penjajah. Namun, pihak pemerintah tidak merespon tuntutan ini. Inilah awal dari ketegangan baru di Banten, sekaligus juga awal dari revolusi sosial di tanah Banten.
Kaum revolusioner yang terdiri dari kader-kader PKI, jawara, kaum tani dan rakyat miskin pedesaan mengorganisir diri dalam suatu organisasi yang bernama “Dewan Rakyat”. Konon, Dewan Rakyat yang dipimpin Tje Mamat ini mengambil referensi dari dewan rakyat atau Soviet di Rusia ketika Revolusi Bolshevik berlangsung 1917. Dewan ini didirikan dengan tujuan merebut kekuasaan demi kedaulatan rakyat yang sejati.
Digunakannya dewan rakyat yang serupa dengan Soviet sebagai instrumen perebutan kekuasaan memang merupakan sebuah konsekuensi logis dari besarnya pengaruh kader-kader PKI termasuk Tje Mamat dalam pembentukan dewan tersebut. Selain itu, pembentukan dewan rakyat juga tak lepas dari saran Tan Malaka terhadap tokoh-tokoh kiri di Banten agar membentuk organisasi rakyat yang bertujuan mencapai kemerdekaan rakyat sejati. Dan bukan rahasia pula bila Tan Malaka adalah sosok yang gandrung pada metode revolusi Bolshevik 1917, seperti halnya Trostky yang menjadi panutannya. Dia adalah tokoh yang selalu menolak taktik kompromistis dengan Belanda, seperti yang kerap dilakukan Syahrir maupun Hatta selama revolusi kemerdekaan (1945-1949). Kedekatan kader-kader PKI Banten, termasuk Tje Mamat dengan Tan Malaka, diulas dalam buku Harry A. Poeze yang berjudul Pergulatan Menuju Republik: Tan Malaka 1925-1945.
Revolusi sosial mulai merebak ketika kaum tani yang diorganisir Dewan Rakyat bergerak merampas harta-harta milik para pejabat pamong praja, orang-orang Jepang serta Belanda yang masih tersisa. Di beberapa tempat bahkan terjadi pembunuhan terhadap pejabat pribumi maupun kolonial. Polisi dan tentara Republik pun tak lepas dari sasaran Dewan Rakyat. Hal ini disebabkan karena mereka beranggapan bila angkatan perang Republik atau TKR banyak diisi perwira dan prajurit alumni Peta buatan Jepang.
Setiap pergerakan Dewan Rakyat ini selalu diiringi dengan slogan-slogan revolusioner semacam ”Rakyat Akan Menjadi Hakim”, “Satu Untuk Semua” dan  “Utang Padi Dibayar Padi, Utang Darah Dibayar Darah” (Soendji, 1983). Klimaks dari pergerakan mereka terjadi ketika rombongan Dewan Rakyat dibawah pimpinan Tje Mamat mendatangi karesidenan Banten. Ketika itu, mereka  menuntut Residen K.H. Ahmad Khatib  untuk merombak struktur pemerintahan diBanten yang masih diisi pejabat-pejabat lama untuk digantikan dengan orang-orang yang dipercaya oleh Dewan Rakyat.
Residen menyetujui keinginan Dewan Rakyat itu. Residen menyusun ulang sturktur pemerintahan di Banten dari level Bupati hingga lurah. Intinya, para pejabat ‘warisan’ kolonial dicopot dan digantikan dengan kaum ulama yang menduduki posisi Bupati hingga lurah. Ulama juga diberi peranan sebagai pimpinan angkatan perang wilayah Banten.
Pasca perombakan susunan pemerintahan tersebut, keinginan untuk mellikuidasi kekuatan Jepang makin besar.  Seluruh kekuatan pro-republik merencanakan penyerangan Markas Kempetai Serang pada tanggal 11 Oktober 1945. Pihak Jepang pun kalah dan terusir dari Serang.
Angkat kakinya Jepang dari Serang merupakan keberhasilan awal dari revolusi sosial yang digerakkan Dewan Rakyat. Revolusi berlanjut dengan pembebasan orang-orang yang dipenjarakan oleh Jepang di Penjara Utama Serang. Puluhan tokoh masyarakat dan Jawara yang dipenjarakan disana dibebaskan. Sebagai gantinya, beberapa mantan pejabat pamong, orang Belanda serta  priyayi dipenjarakan oleh gerakan rakyat.
Revolusi menjalar keseluruh wilayah Karesidenan Banten. Dimana-mana terjadi pergantian  pejabat Pamong praja  oleh para ulama. Ada proses pergantian yang berjalan mulus, namun ada juga yang disertai kekerasan. Proses pemilihan  pejabat baru yang didominasi kaum ulama itu dilakukan melalui rapat-rapat umum (vergadering) yang kebanyakan  diorganisir oleh Dewan Rakyat. Tampak adanya proses demokrasi yang berakar dari pengorganisiran dan partisipasi rakyat, serupa dengan konsep Demokrasi Kerakyatan yang menjadi azas dari banyak gerakan kiri diseluruh dunia hingga kini.

Meskipun pasca revolusi pemerintahan diseluruh Karesidenan Banten  didominasi oleh ulama, namun Dewan Rakyat tetap memiliki peran yang sentral. Sesuai kesepakatan dengan Residen Banten, Dewan Rakyat  memiliki fungsi  Eksekutif (pemerintahan), sementara jabatan Residen  hanya bersifat simbolis. Selain itu, Dewan Rakyat membentuk lembaga kepolisian sendiri, yang dinamakan Polisi Keamanan Rakyat dan kemudian dikenal sebagai Polisi Khusus.
Dewan Rakyat juga memiliki pasukan tersendiri, yang tidak melebur dalam TKR. Pasukan Dewan Rakyat itu bernama Laskar Gulkut, yang merupakan akronim dari Gulung Bukut  atau “Basmi  Pamong Praja”. Nama ini berkaitan dengan tindakan mereka yang kerap menyerang aparat pamong praja yang dianggap antek kolonial. Anggota Laskar Gulkut ini kebanyakan dari kalangan  jawara.

Guna menangani problem ekonomi rakyat, Dewan Rakyat  membentuk Dewan Ekonomi Rakyatyang mengatur distribusi pangan bagi kebutuhan rakyat. Dewan Rakyat  mengambil alih cadangan pangan dari pihak Jepang dan pamong praja serta  membagi-bagikannya langsung kepada rakyat. Seluruh stok pangan yang selama ini ditimbun oleh pihak berkuasa disita dan dibagikan langsung kepada rakyat terutama kaum tani miskin. Upaya ini menjadi bagian dari revolusi yang bertujuan merombak alokasi sumber daya yang tidak adil selama masa kolonialisme.

Akhir Revolusi Sosial

Revolusi Dewan Rakyat  di Banten ini menjadi simbol kemenangan rakyat dalam melumpuhkan struktur politik kolonial. Namun, disisi lain, revolusi ini tidak menghentikan pertentangan dengan kaum pro-Republik lainnya. Hal ini disebabkan karena  Tje Mamat sebagai pimpinan Dewan Rakyat tidak mengakui  Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) sebagai lembaga tertinggi negara karena diisi oleh antek-antek Jepang. Menurutnya, hanya Dewan Rakyat yang dapat dianggap sebagai manifestasi dari demokrasi  rakyat yang sebenarnya. Banyak pihak, termasuk kaum ulama, yang menentang pandangan Tje Mamat tersebut.
Pemikiran Tje Mamat yang semacam itu, juga  misi Dewan Rakyat untuk menuntaskan revolusi dengan cara ‘membasmi’ para pejabat lama, mengundang perhatian pemerintah pusat.  Bung Karno dan Bung Hatta  pun berkunjung  ke Rangkasbitung pada tanggal 10 Desember 1945. Disaat yang sama, pasukan Dewan Rakyat menculik dan membunuh bekas Bupati Lebak, RT Hardiwinangun. Pembunuhan itu mengakibatkan pertentangan dengan ulama dan TKR makin menghebat.
Namun, bagi Dewan Rakyat, aksi pembunuhan itu merupakan penegasan bagi sikap mereka yang menuntut penghukuman terhadap para mantan pejabat yang kejam pada rakyat dimasa penjajahan dulu. Pertentangan  antara Dewan Rakyat dan TKR pun menjelma menjadi peperangan.
Menyikapi konflik tersebut, pemerintah pusat berpihak pada kaum ulama dan TKR yang dipandang sebagai wakil sah pemerintah pusat di wilayah Banten. Pemerintah seperti melupakan peranan dari Dewan Rakyat yang mempercepat pengambilalihan kekuasaan dari Jepang serta penyalur aspirasi kaum tani tertindas. Wakil Presiden Mohamad Hatta  bahkan menganggap  Dewan Rakyat  tidak berguna dan  sebaiknya dibubarkan saja.
Penumpasan Dewan Rakyat, yang berarti penghentian laju revolusi sosial pun dimulai. Pasukan TKR berhasil menangkap para pemimpin Dewan Rakyat seperti Tje Mamat dan Ali Arkam pada bulan Januari 1946 di Ciomas. Seluruh anggota laskar Gulkut ditangkap dan dilucuti. Dewan Rakyat pun dibubarkan.
Revolusi sosial di Banten  tahun 1945-1946 merupakan salah satu peristiwa perjuangan rakyat yang harus tetap dicatat dalam lembaran sejarah bangsa. Revolusi tersebut juga memberikan pelajaran penting bahwasanya konsep-konsep  revolusioner, seperti Demokrasi Kerakyatan, Dewan Rakyat atau Pemerintahan Revolusioner, pernah menjadi bagian tak terpisahkan dalam revolusi kemerdekaan kita. Semua konsep itu bahkan pernah teraplikasikan, dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
 (RED/FBB/www.berdikarionline.com)